Pendidikan yang terintegrasi dengan teknologi: Bagaimana Memulainya?

 

Teknologi informasi dan komunikasi adalah topik yang penting dan selalu berkembang dalam berbagai kebijakan, termasuk kebijakan pendidikan. saat ini kebijakan yang dibuat mengenai pendidikan banyak yang mengupayakan integrasi teknologi di dalamnya. Peluang yang ditawarkan dari teknologi dan informasi dalam pendidikan sangat banyak jumlah dan jenisnya, sehingga dapat memberi pengarahan dan pengalaman yang menarik pada proses pembelajaran. Peluang yang ditawarkan oleh teknologi ini dimulai dari proses pembelajaran hingga administrasi pendidikan. kapasitas dari teknologi dapat membangun jaringan tanpa batas memungkinkan pembelajaran yang inovatif dan juga akan membentuk sistem pengelolaan pendidikan yang lebih efektif. Menurut UNESCO (2011) memberikan arahan bahwa selain memberikan dampak pada prestasi dalam pembelajaran, sejumlah studi mengenai teknologi dalam pendidikan telah menemukan bahwa penggunaan teknologi dapat memberikan dampak positif pada motivasi siswa, seperti sikap mereka terhadap teknologi, pembelajaran, bahan dan media pembelajaran.

Namun, sejauh ini pengintegrasian teknologi dalam pendidikan masih mengalami berbagai tantangan untuk mengintegrasikan apa yang dijanjikan teknologi dalam proses pembelajaran. Kebanyakan tantang yang ada berkaitan dengan pendanaan atau masalah infrastruktur dan teknis seperti kurang kurangnya akses terhadap teknologi atau buruknya konektivitas. Tantangan lainnya ialah konten yang disediakan oleh kecanggihan teknologi tidak relevan. Selain itu, kapasitas guru dalam memahami pemanfaatan teknologi dalam pendidikan juga masih menjadi yang harus dibenahi. Mengenai beberapa permasalahan tersebut hendaknya ditemukan strategi yang efektif integrasi teknologi dalam pendidikan.

Menurut Anderson (2010) yang dikutip dalam (Herry Fitriyadi, 2015) bahwa terdapat 4 tahapan dalam pengintegrasian teknologi dalam pendidikan yaitu sebagai berikut:

  1. Emerging (memunculkan)

pada tahapan awal ini administrator di sekolah dan satu atau lebih guru perintis mulai menggali potensi TIK untuk manajemen sekolah dan untuk pengajaran di kelas. Fokus di kelas sering pada pembelajaran keterampilan TIK dasar dan mengidentifikasi komponen-komponen TIK.

  1. Applying (menerapkan)

pada tahapan ini sekolah mulai memperoleh tambahan peralatan TIK.  Teknologi digunakan mulai digunakan untuk administrasi sekolah, sementara guru mulai melakukan adaptasi kurikulum dalam rangka meningkatkan penggunaan TIK pada mata pelajaran yang berbeda dengan menerapkan perangkat lunak tertentu seperti menggambar, merancang, permodalan dan simulasi dalam pengajaran.

  1. Infusing (menanamkan)

Pada tingkatan ini TIK dimasukkan ke dalam keseluruhan kurikulum, hampir di semua kelas telah dilengkapi komputer sama juga halnya juga kantor dan perpustakaan, sekolah telah memiliki jaringan internet yang stabil.

  1. Transforming (transformasi)

Pada tahapan yang paling puncak ini, guru telah terbiasa dan memiliki tingkat kepercayaan diri dalam penggunaan teknologi saat menggugah pedagogi dan pembelajaran siswa mereka. TIK sepenuhnya sudah terintegrasi dalam semua kegiatan pembelajaran di kelas, digunakan untuk memikirkan dan memperbaharui kembali organisasi kelembagaan dengan cara yang kreatif dan telah menjadi bagian rutin pada kehidupan sehari-hari di sekolah, pada tahap ini sekolah telah berada pada tingkat transformasi.

 

Daftar Pustaka:

Herry Fitriyadi. (2015). Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi Dalam Pendidikan: Potensi Manfaat, Masyarakat Berbasis Pengetahuan, Pendidikan Nilai, Strategi Implementasi Dan Pengembangan Profesional. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 21(3), 1–1.

 

 

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *